Masjid Agung Daarussalam merupakan masjid utama di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kemegahan dan keindahan masjid yang terletak tepat di depan alun-alun kabupaten ini semakin menegaskan keberadaannya sebagai masjid utama.
Pihak
pengelola, yakni Pemerintah Kabupaten Purbalingga, tampaknya menyadari
keberadaan masjid ini sebagai ikon dan kebanggaan masyarakat. Oleh karena itu,
bangunannya terus disempurnakan. Kini Masjid Agung Purbalingga selintas
bernuansakan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Hal tersebut terlihat dari
bagian muka, samping, interior, dan penataan detail eksterior.
Masjid
yang telah direnovasi besar- besaran sebanyak lima kali ini awalnya bergaya
arsitektur paduan Jawa dan Arab. Hal ini terlihat dari bentuk awal yang
merupakan kombinasi limas atau piramida yaitu gaya atap khas Jawa dan kubah
sebagai ciri Timur Tengah. Perpaduan gaya ini diperkuat pula dengan lengkungan
teritisan sepanjang sisi luar bangunan masjid.
Bagian
yang paling menonjol dalam mengadopsi gaya arsitektur Nabawi terletak pada dua
menara masjid, tampilan muka dan samping masjid, serta bagian interior dan
ornamen lampu-lampunya. Penyesuaian gaya tersebut juga tampak pada perombakan
konstruksi atap bangunan belakang, pemasangan lapisan keramik dan granit pada
lantai dan dinding, pembuatan kolom-kolom baru dalam interior bangunan
belakang, pemasangan plafon dari bahan gipsum, dan ornamen lukisan geometrik
Arabik.
Selain
itu, penggantian genting, beton, dan genting kaca lukis/grafir, pembuatan
tempat wudhu di bagian depan untuk pria, perbaikan tempat wudhu lama, penataan
taman dan halaman, serta pembuatan pagar mengadopsi gaya dan bentuk Masjid
Nabawi.
Pemugaran total tersebut berhasil
menjadikan Masjid Agung sebagai landmark Kota Purbalingga. Terbukti dari
banyaknya pengunjung dari dalam dan luar negeri yang menyempatkan singgah dan
melaksanakan ibadah di masjid kebanggaan Kota Perwira ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar