Sabtu, 05 November 2016

Perpustakaan Purbalingga

Dulunya perpustakaan Purbalingga terletak di sebelah utara alun-alun, masih manual, hanya ada satu ruangan dan agak sempit (aku engga punya foto perpustakaan yang dulu). Meski sempit, tapi karena strategis jadi banyak pengunjung. Beberapa tahun yang lalu saat menunggu adikku estrakurikuler karate, aku pasti larinya ke perpus. 
 
Sekarang perpustakaan Purbalingga sudah pindah, letaknya di Jl Dipokusumo No 7A Purbalingga, Telp. 0281-896411, engga tau jalan itu? Di alun-alun, kamu cari kantor pos, di sebelah kantor pos itu ada jalan, kamu lewat jalan itu sekitar 100 meter ada pertigaan, kamu belok kanan. Perhatikan kiri jalan saja! Perpustakaannya ada di kiri jalan.

Perpustakaan Purbalingga sudah menggunakan kartu digital, dah kayak kartu atm lho... bikinnya cepet lagi. Syaratnya cuma fotokopi ktp, mungkin jika anggota baru akan dikenakan biaya. Karena aku senior anggota lama, aku cuma disuruh ngumpulin fotokopi ktp, trus foto deh. Lihat nomor anggota 7569, Pustakawannya sampai tanya, ini bikin tahun berapa? sekarang anggotanya sudah 20 ribu lebih lho. Karena ingatanku yang begitu buruk, ditanya seperti itu jelas jawabanku hanya "lupa" dengan senyum manis.

Jika akan masuk perpus, anggota harus mengisi biodata diri di komputer yang disediakan. Yang sudah menjadi anggota, pilihlah menu anggota, yang belum menjadi anggota,pilihlah menu pengunjung.

Pelayanannya? Senin sampai sabtu perpustakaan selalu buka, minggu libur.
Mampir dong ke Perpustakaan Purbalingga biar tambah ilmu dan wawasan kalian. Oke,, semoga bermanfaat :)

Liburan di Purbalingga




Liburan di Purbalingga
Mau liburan di Kabupaten Purbalingga, tapi bingung mau kemana. Gak usah bingung – bingung nih kami sajikan beberapa objek wisata yang ada di Daerah Purbalingga ini, diantaranya :
1 . Owabong atau Obyek wisata air Bojongsari
Disini anda dapat menikmati kesegaran mata air pegunungan dengan wahana WaterBoom, Gokar dan Fun Rafting. Lokasinya ada di Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsari, Kabupaten Purbalingga Provinsi Jawa Tengah.
2. Desa Wisata Karangbanjar
Desa Wisata Karangbanjar terkenal dengan suasana desanya yang alami dan terdapat aneka pusat kerajinan rumah tangga.
3. Curug Silintang dan Silawang Purbalingga
Tempat Wisata yang berupa air terjun, lokasinya berada di Desa Tlahab, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
4. Purbasari Pancuran Mas
Dikenal pula sebagai RiverWorld karena memiliki koleksi ikan air tawar yang lengkap seperti Arwana, Piranha dan ikan raksasa Arapaima Gigas dari Sungai Amazon.
5.Museum Uang, Museum Wayang, Museum dan Perpustakaan Umum Daerah Poerbakawatja, Museum Reptil dan Serangga.
Selain berlibur anda juga dapat memanfaatkannya untuk belajar sejarah di museum ini.
6. Gua Lawa Purbalingga
Terletak di Desa Siwarak, Karangreja, 27 km dari Kota Purbalingga, ada batu Semar, relief Waringin Seto, Gua Dada Lawa, Pancuran Slamet, dll.
7. Kelenteng Hok Tek Tjeng Sin Purbalingga
Tempat Wisata yang berupa kelenteng Tri Dharma yang berada di Jalan Gunung Kelir, Kelurahan Purbalingga Kulon, Kecamatan Kota, yang berdiri sejak 1972.
8. Kolam Pemandian Walik
Berada di Desa Walik, Kecamatan Kutasari, dan merupakan salah satu yang tertua di Purbalingga.
9. Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman Purbalingga
Tempat Wisata Purbalingga yang dibangun pada 1976 di Dukuh Rembang, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga, yang menjadi tengara tempat lahirnya Panglima Besar Jenderal Soedirman.
10. Wana Wisata Serang Purbalingga
Lokasinya berada sekitar 5 km dari Gua Lawa, yang bisa dimasuki melalui Baturaden di Kabupaten Banyumas, atau melalui Desa Serang di Kabupaten Purbalingga.
Nah, tentukanlah dari sekarang anda akan pergi kemana, dan kunjungi tempatnya dan jangan lupa ajak sanak sodara, maupun kawan dan sahabat anda agar liburan anda menjadi lebih menarik, selamat berlibuur.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP BUPATI PURBALINGGA



   (Bupati Purbalingga Periode 2016 – 2021)


A.     IDENTITAS DIRI
    1. Nama Lengkap             :    H. TASDI, SH., MM.
    2. Tempat, tanggal lahir    :    Purbalingga, 11 April 1968
    3. Agama                          :    Islam
    4. Status                            :    Menikah
    5. Jenis Kelamin               :    Laki-laki
    6. Pekerjaan                     :    Bupati Purbalingga
    7. Alamat Rumah             :    Purwosari RT 02 RW 02 Desa Karangreja
Kec. Karangreja Kab. Purbalingga
  1. Alamat Rumah Dinas   :    Jl. Alun-alun Utara No. 1  Purbalingga
Telp. (0281) 891001
  1. Nomor HP                    :    081328745777
  
B.     DATA KELUARGA
Nama
Tanggal Lahir
Anggota Keluarga
Erni Widyawati, S.Sos 9 Juli 1974 Istri
Sena Akbar Kartika D. 8 Desember 1996 Anak
Mega Putri Yustiantika D. 14 Maret 2001 Anak

C.     RIWAYAT PENDIDIKAN
    1. SD N 1 Tlahab Lor (Lulus 1982)
    2. SMP N 1 Karangreja (Lulus 1985)
    3. SMA N 1 Bobotsari (Lulus 1988)
    4. Strata Satu (S1) Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (Lulus 2003)
    5. Strata Dua (S2) Program Studi Magister Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Birawa Surakarta (Lulus 2009)

D.     PENGALAMAN ORGANISASI
    1. Ketua PAC PDI Perjuangan Kec. Karangreja periode 1997 – 2000
    2. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kab. Purbalingga periode 2000 – 2005
    3. Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Purbalingga periode 2005 – 2010
    4. Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Purbalingga periode 2010 – 2015
    5. Ketua DPC PDI Perjuangan Kab. Purbalingga periode 2015 – 2020
    6. Wakil Ketua KNPI Prov. Jawa Tengah periode 2009 – 2013
    7. Wakil Ketua IDEKA (Ikatan Dewan Kabupaten) Jawa Tengah periode 2004 – 2009
    8. Wadil Ketua Mabicab Gerakan Pramuka Kabupaten Purbalingga
    9. Ketua PERSAP Purbalingga periode 2006 – 2011
    10. Ketua Pengcab PSSI Purbalingga periode 2006 – 2011
    11. Ketua Persibangga Purbalingga periode 2011 – 2016
    12. Ketua Pengcab PSSI Purbalingga periode 2011 – 2016
    13. Komisi Disiplin PSSI Prov. Jawa Tengah periode 2006 – 2010
    14. Ketua Komda Lansia Kabupaten Purbalingga periode 2010 – 2015
    15. Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Purbalingga periode 2010 – 2015
    16. Ketua RANHAM Kabupaten Purbalingga periode 2010 – 2015
    17. Ketua Forum Demokrasi Indonesia periode 2010 – 2015
    18. Pembina IPHI Kecamatan Karangreja periode 2010 – 2015
    19. Pembina Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Purbalingga periode 2010 – 2015
    20. Pembina Paguyuban Pengusaha Rambut Purbalingga periode 2010 – 2015
    21. Pembina Pemuda Pancasila Kabupaten Purbalingga periode 2010 – 2015
    22. Pembina Taruna Merah Putih Purbalingga periode 2010 – 2015
    23. Pembina Taruna Merah Putih Purbalingga periode 2015 – 2020
    24. Pembina Baitul Muslimin Cabang Purbalingga periode 2010 – 2015
    25. Pembina Baitul Muslimin Cabang Purbalingga periode 2015 – 2020
    26. Pembina Kelompok Tani Wira Madya Utama periode 2010 – 2015
    27. Pembina Arisan Tukang Becak Purbalingga (Artabangga) periode 2010 – 2015
    28. Pembina Paguyuban PKL Purbalingga periode 2010 – 2015
    29. Pembina Organisasi Sopir dan Awak Angkutan Kota (OSAKA) Purbalingga periode 2010 – 2015
    30. Pembina Organisasi Sopir dan Awak Angkutan Kota (OSAKA) Purbalingga periode 2015 – 2020

E.     PENGALAMAN KERJA
    1. Direktur / Pemilik PLTD Karangreja 1990 – 1993
    2. Wirausaha Niaga 1993 – 1999
    3. Anggota DPRD Kab. Purbalingga periode 1999 – 2004
    4. Ketua DPRD Kab. Purbalingga periode 2004 – 2009
    5. Ketua DPRD Kab. Purbalingga periode 2009 – 2014
    6. Wakil Bupati Purbalingga periode 2010 – 2015 (Pengganti dari 16 Mei 2014 sampai dengan 27 Juli 2015)
    7. Bupati Purbalingga periode 2016 – 2021


F.     KURSUS / KEPELATIHAN YANG DIIKUTI
    1. Forum Konsolidasi Pimpinan Pemerintahan Daerah Bupati, Walikota dan Ketua DPRD Kabupaten / Kota Angkatan ke-II Tahun 2008 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) Tahun 2008.
    2. Penataran Calon Fasilitator Permainan Simulasi P-4 yang diselenggarakan oleh BP-7 Kabupaten Purbalingga (1993).
    3. Orientasi Anggota Legislatif PDI Perjuangan Kabupaten Purbalingga yang diselenggarakan oleh DPC PDI Perjuangan Kabupaten Purbalingga (1999).
    4. Orientasi Anggota DPRD Se Eks Karesidenan Banyumas di Queen Garden Hotel Baturaden yang diselenggarakan Universitas Jenderal Soedirman (2000).
    5. Forum Diskusi Kepemimpinan Interaktif bagi Anggota Komite Pemantau Pemberdayaan Masyarakat (FDKI-KPPM) Program Pembangunan Prasarana Pendukung Desa Tertinggal (P3DT) Pola Swakelola Propinsi Jawa Tengah (2000).
    6. Lokakarya Penyusunann Rencana Strategis (Renstra) Bagi Daerah Kabupaten dan Daerah Kota di Jawa Tengah (2001).
    7. Diklat Kader PDI Perjuangan yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah (2001).
    8. Dialog Tematik Peningkatan Kapasitas Legislatif dan Eksekutif Terhadap Anggaran Kinerja yang diselenggarakan oleh Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (2002).
    9. Diklat Kader PDI Perjuangan yang diselenggarakan oleh DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Tengah (2003).
    10. Sosialisasi Kebijakan Prototype Regional tentang Perijinan di Wilayah Barlingmascakeb (2004).
    11. Orientasi Pelaksanaan Tugas Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota Hasil Pemilu Tahun 2004 yang dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri di Jakarta (2004).
    12. Sosialisasi Paket UU Keuangan Daerah dan Seminar Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah (2004).
    13. Pelatihan Kebijakan Publik Menuju Good Governance yang diselenggarakan oleh Program Pascasarja Ilmu Administrasi Publik Unsoed Purwokerto (2004).
    14. Lokakarya Nasional Anggota ADKASI “Pengelolaan Keuangan DPRD yang Transparan dan Akuntabel Berdasarkan PP. No. 24 Tahun 2004. (2004).
    15. Diskusi Penganggaran yang Akuntabel : Mewujudkan Good Provincial and Local Governance” yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Otomi Daerah da Kebijakan Publik (Puskodak) FISIP UNDIP (2005).
    16. Workshop Nasional Pemilihan Kepala Desa Secara Langsung yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Pemerintahan Indonesia (2005).
    17. Lokakarya Perumusan Sistem Perencanaan Pembangunan Partisipatif di Wilayah Barlingmascakeb (2005).
    18. ESQ Leadership Training di Gedung BPD Purwokerto (2005).
    19. Dialog Tematik “Penyelenggaraan Otonomi Daerah dan Keuangan Daerah Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004” (2005).
    20. Workshop Legislatif – Eksekutif Kabupaten Purbalingga : Implementasi Tugas, Hak dan Wewenang DPRD Menurut UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (2005).
    21. Workshop Jadwal Pilkada dan Calon Independen Jelang Pengesahan Revisi Terbatas UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan KPU yang Mengatur Calon Perseorangan, yang diselenggarakan oleh  International Network For Regional Development (INN-RED) Tahun 2008

G.    PENGHARGAAN
    1. Penghargaan dari Yayasan Andhika Jakarta sebagai Top Leader Of The Year (2005).
    2. Penghargaan dari Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah sebagai Petugas TPHD / TKHD Utusan Kabupaten Purbalingga yang Menyertai Jamaah Haji Kloter Tahun 1426 H / 2006 M.
    3. Penghargaan dari Pelayanan Haji dan Umroh Al Amin Group sebagai Jamaah Haji Tahun 1426 H / 2006 M.
    4. Penghargaan dari Banyumas TV sebagai Nara Sumber pada Acara SOROTT (Seputar Obrolan Rakyat Obyek Topik Terkini) 2011.
    5. Ketua DPC PDI Perjuangan Pelopor tahun 2010.
    6. Penghargaan dari Mandat Award 2013 sebagai Nominator Wakil Rakyat Aspiratif (2013).
    7. Penghargaan Lencana Pancawarsa II dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2014).

Pawai Karnaval Purbalingga


PURBALINGGA - Sejumlah kegiatan pawai atau karnaval bakal digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga sebagai penutup agenda Bulan Kemerdekaan dalam rangka peringatan HUT ke-71 Kemerdekaan Republik Indonesia. Pada Bulan Kemerdekaan tahun ini Pemkab sengaja memecah sejumlah kegiatan pawai/karnaval menjadi lima jenis kegiatan. 
 
Yakni Pawai Sepeda Hias yang telah dilaksanakan pada Minggu (21/8), kemudian Rally Merah Putih pada Sabtu (27/8) mulai pukul 13.00 dilanjutkan Pawai Mobil Hias pada pukul 18.00. Lainnya Pawai Komunitas Motor pada Minggu (28/8) dan terakhir Pawai/Karnaval Kemerdekaan dilaksanakan Selasa (30/8) mulai pukul 07.30 WIB.

Tujuannya untuk memfasilitasi berbagai komponen yang ada di kabupaten Purbalingga. Sekaligus sebagai hiburan bagi masyarakat,” kata Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga, Rusmo Purnomo, Rabu (24/8).

Panitia Rally Merah Putih Edy Suryono mengungkapkan, kegiatan Rally Merah Putih diikuti oleh komuninitas mobil baik di Purbalingga maupun di luar kabupaten Purbalingga khususnya eks Karesidenan Banyumas. Hingga saat ini peserta Rally Merah Putih yang sudah terdaftar mencapai 200 peserta belum termasuk peserta lokal kabupaten Purbalingga.

Mereka akan berkeliling kabupaten Purbalingga dengan rute rally mulai dari Alun Alun Purbalingga menuju Jalan Raya Kaligondang, Pengadegan, istirahat di MTL Jenderal Soedirman Rembang. Rally dilanjutkan menyusuri jalan Wanogara Wetan, Wanogara Kulon, Karangmoncol, Kertanegara, Karanganyar, Bobotsari, Mrebet, kemudian Istirahat di Owabong dan finish di Stadion Goentoer Darjono Purbalingga.

Di Stadion peserta Rally Merah Putih bergabung dengan peserta Pawai Mobil Hias. Namun demikian untuk peserta Rally dari luar kota kami tidak mewajibkan mengikuti Pawai Mobil Hias. Mereka bisa langsung pulang,” jelas Edy Suryono.
Pawai Mobil Hias yang akan diikuti oleh jajaran SKPD, BUMD dan Perusahaan se Kabupaten Purbalingga mengambil rute dari Alun Alun Purbalingga menuju Bunderan Kodim, Kedungmenjangan, Mewek, Penambongan, menyusuri Jalan Soekarno Hatta (Lingkar Selatan), Terminal Bus, Taman Makam Pahlawan, Jl. A Yani, Pertigaan Kompo, Jl Letjend Suprapto, Patung Knalpot, Simpang Sirongge, RSUD Goeteng Tarunadibrata, Pasar Mandiri, Jl. Pujowiyoto, Jl. Kapten Sarengat, Perempatan Banteng, Jl Letkol Isdiman dan finish di Alun Alun Purbalingga.

Kegiatan pawai kembali digelar pada Minggu (28/8) yang diikuti seluruh komunitas sepeda motor di kabupaten Purbalingga.

Pawai Komunitas Motor mengambil start dan finish di Stadion Goentoer Darjono. Start mulai pukul 13.00 WIB,” tambah Rusmo.

Salah satu kegiatan yang ditunggu-tunggu masyarakat saat memperingati HUT Kemerdekaan adalah diadakannya Pawai dan Karnaval Jalan Kaki. Tahun ini pemkab Purbalingga kembali menyelenggarakan kegiatan tersebut yang akan berlangsung pada Selasa (30/8).

Pelaksana kegiatan Karnaval, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Dinbudparpora) Subeno menuturkan kegiatan pawai sekaligus untuk memberikan ruang bagi masyarakat mengekpresikan program dan potensi yang dimiliki untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Dan bagi pemkab untuk mengenalkan program-program yang dilakukan jajaran SKPD.

Peserta terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok kecamatan dan kelompok SKPD lainnya. Tema yang kita usung, Jateng Gayeng Purbalingga Grengseng,” katanya.

Subeno menuturkan, belajar dari kegiatan sebelumnya, panitia akan membagi pemberangkatan peserta dalam empat kelompok pemberangkatan. Kelompok Rayon 1 daerah persiapan Gang Mayong ke Utara start pukul 08.00 terdiri dari Kecamatan Karangjambu, Karangreja, Rembang, Karangmoncol dan Kecamatan Kertanegara.

Kemudian kelompok rayon 2 daerah persiapan Mayong ke Barat start mulai pukul 10.00 terdiri dari Kecamatan Karanganyar, Bobotsari, Pengadegan, Bukateja, Mrebet dan Kecamatan Kutasari.

Kelompok rayon 3 terdiri dari Kecamatan Kemangkon, Kaligondang, Kalimanah, Padamara, Bojongsari dan kecamatan Purbalingga. Peserta kelompok ini melakukan start pukul 12.00 dengan daerah persiapan Mayong ke Utara. Sedangkan untuk peserta SKPD dan kelompok lainnya masuk dalam Kelompok Rayon 4 yang diberangkatkan mulai pukul 14.00 WIB. Kelompok ini diminta mengambil daerah persiapan Mayong ke Barat.

Kita mengambil start di Pertigaan Mayong dan finish di Stadion Goentoer Darjono,” jelasnya.

Subeno merinci, rute yang akan dilalui dari pertigaan Mayong menuju Alun Alun, Jalan Jend Soedirman Timur arah Kodim, Bancar, Jl Letkol Isdiman dan finish di Stadion Goentoer Darjono.


Iniloh Kota Perwira Purbalingga



Kabupaten Purbalingga, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purbalingga. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Pemalang di utara, Kabupaten Banjarnegara di timur dan selatan, serta Kabupaten Banyumas di barat dan selatan.

Geografi

Terletak pada 101° 11" BT - 109°35" BT dan 7°10" LS - 7°29 LS" terbentang pada altitude ± 40 – 1.500 meter diatas permukaan laut dengan dua musim yaitu musim Hujan antara April – September dan musim Kemarau antara Oktober – Maret. Secara umum Purbalingga termasuk dalam iklim tropis dengan rata-rata curah hujan 3,739 mm – 4,789 mm per tahun. Jumlah curah hujan tertinggi berada di Kecamatan Karangmoncol, sedangkan curah hujan terendah di Kecamatan Kejobong. Suhu udara di wilayah Kabupaten Purbalingga antara 23.20° C – 32.88° C dengan rata-rata 24.49° C.
Purbalingga berada di cekungan yang diapit beberapa rangkaian pegunungan. Di sebelah utara merupakan rangkaian pegunungan (Gunung Slamet dan Dataran Tinggi Dieng). Bagian selatan merupakan Depresi Serayu, yang dialiri dua sungai besar Kali Serayu dan anak sungainya, Kali Pekacangan. Anak sungai lainnya yaitu seperti Kali Klawing, Kali Gintung, dan anak sungai lainnya. Ibu kota Kabupaten berada di Purbalingga, sekitar 21 km sebelah timur laut Purwokerto.

SEJARAH PURBALINGGA

Sebuah nama yang pasti tidak akan tertinggal ketika membicarakan sejarah Purbalingga adalah Kyai Arsantaka, seorang tokoh yang menurut sejarah menurunkan tokoh-tokoh Bupati Purbalingga.Kyai Arsantaka yang pada masa mudanya bernama Kyai Arsakusuma adalah putra dari Bupati Onje II. Sesudah dewasa diceritakan bahwa kyai Arsakusuma meninggalkan Kadipaten Onje untuk berkelana ke arah timur dan sesampainya di desa Masaran (Sekarang di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara) diambil anak angkat oleh Kyai Wanakusuma yang masih anak keturunan Kyai Ageng Giring dari Mataram.
Pada tahun 1740 – 1760, Kyai Arsantaka menjadi demang di Kademangan Pagendolan (sekarang termasuk wilayah desa Masaran), suatu wilayah yang masih berada dibawah pemerintahan Karanglewas (sekarang termasuk kecamatan Kutasari, Purbalingga) yang dipimpin oleh Tumenggung Dipayuda I. Banyak riwayat yang menceritakan tenang heroisme dari Kyai Arsantaka antara lain ketika terjadi perang Jenar, yang merupakan bagian dari perang Mangkubumen, yakni sebuah peperangan antara Pangeran Mangkubumi dengan kakaknya Paku Buwono II dikarenakan Pangeran mangkubumi tidak puas terhadap sikap kakanya yang lemah terhadap kompeni Belanda.
Dalam perang jenar ini, Kyai Arsantaka berada didalam pasukan kadipaten Banyumas yang membela Paku Buwono. Dikarenakan jasa dari Kyai Arsantaka kepada Kadipaten Banyumas pada perang Jenar, maka Adipati banyumas R. Tumenggung Yudanegara mengangkat putra Kyai Arsantaka yang bernama Kyai Arsayuda menjadi menantu. Seiring dengan berjalannya waktu, maka putra Kyai Arsantaka yakni Kyai Arsayuda menjadi Tumenggung Karangwelas dan bergelar Raden Tumenggung Dipayuda III.
Masa masa pemerintahan Kyai Arsayuda dan atas saran dari ayahnya yakni Kyai Arsantaka yang bertindak sebagai penasihat, maka pusat pemerintahan dipiindah dari Karanglewas ke desa Purbalingga yang diikuti dengan pembangunan pendapa Kabupaten dan alun-alun. Nama Purbalingga ini bisa kita dapati didalam kisah-kisah babad. Adapun Kitab babad yang berkaitan dan menyebut Purbalingga diantaranya adalah Babad Onje, Babad Purbalingga, Babad Banyumas dan Babad Jambukarang. Selain dengan empat buah kitap babat tsb, maka dalam merekonstruksi sejarah Purbalingga, juga melihat arsip-arsip peninggalan Pemerintah Hindia Belanda yang tersimpan dalam koleksi Aarsip Nasional Republik Indonesia.Berdasarkan sumber-sumber diatas, maka melalui Peraturan daerah (perda) No. 15 Tahun 1996 tanggal 19 Nopember 1996, ditetapkan bahwa hari jadi Kabupaten Purbalingga adalah 18 Desember 1830 atau 3 Rajab 1246 Hijriah atau 3 Rajab 1758 Je.

Peninggalan Sejarah

Selain kekayaan budaya dan beberapa macam upacara tradisional, di Purbalingga terdapat berbagai peninggalan sejarah purbakala. Benda- benda purbakala tersebut tersebar di wilayah Purbalingga, antara lain :
  • Batu Lingga
    Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga, merupakan penginggalan nenek moyang.
  • Gua Genteng
    Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga. Gua ini letaknya di lereng bukit terbentuk dari lelehan lava yang membeku, gua ini kadang-kadang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bersemedi.
  • Giri Cendana
    Berada di desa Kojongan kecamatan Bojongsari + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan makam Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo, Adipati Dipokusumo ini memegang tapuk pimpinan pemerintahan Kabupaten Purbalingga, yaitu Dipokusumo II,III, IV, V dan VI, sedangkan adipati yang pertama adalah Raden Tumenggung Dipayuda III, yang mulai memerintah pada saat ditetapkannya KabupatenPurbalingga pada tanggal 18 Desember 18830.
  • Gombangan
    Berada di Dukuh Brubahan Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari + 5 km ke utara dari arah kota purbalingga. Merupakan tempat mandi yang berupa sumber mata air dan ramai dikunjungi pada malam hari, terutama pada malam jum?at kliwon. Menurut kepercayaan masyarakat, mata air tersebut dapat memberikan tuah bagi yang mandi ditempat ini dan konon awet muda, dapat mendapatkan jodoh dan naik derajat.
  • Sendang / Petirtaan
    Berada di desa Semingkir, Kecamatan Kutasari + 7 km dari kota Purbalingga. Sendang ini konon dapat memberikan tuah bagi yang mempercayainya. Di kunjungi pada malam malam tertentu.6. MAKAM KYAI WILAH Berada di desa Karangsari kecamatan Kalimanah + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan tokoh beragama islam yang cukup berpengaruh. Tempat ini sering dikunjungi orang-orang yang ingin mendoakan dan mengharap berkah dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
  • Batu Lingga, Yoni dan Palus
    Berada di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon + 14 km dari kota Purbalingga. Merupakan peninggalan pada masa hindu.
  • Makam Narasoma
    Berada di kelurahan Purbalingga Lor kecamatan Purbalingga9. ARDI LAWET Berada di Desa Panusupan Kecamatan Rembang + 30 km dari kota Purbalingga. Merupakan obyek wisata ziarah, karena sebagian besar pengunjungnya adalah para peziarah yang menginginkan berkah dari syekh Jambu Karang, seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah Kab. Purbalingga. Di tempat ini terdapat kuku dan rambut Syekh Jambu Karang yang dikeramatkan. Hari-hari ramai adalah Rabu Pon, karena menjelang malam Jum?at kliwon atau Kamis Wage diadakan upacara buku klambu dan yang paling ramai dikunjungi adalah Rabu Pon Bulan Suro. Untuk mencapai lokasi ke Ardi Lawet dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu : Purbalingga – Bobotsari – Karanganyar – Karangmoncol – Rajawana – Panusupan – Ardi Lawet, atau Purbalingga – Kaligondang – Pengadegan – Rembang – Rajawana – Panusupan – Ardilawet
    Pariwisata">Pariwisata
  • owabong, tempat wisata air
  • Gua Lawa, Goa alam yang terletak di Kecamatan Karangreja, 25 km sebelah utara Purbalingga.
  • "Wisata Agro Kebun Strawberry" beserta panorama "Gunung Lompong" yang terletak di Pratin, Serang, Karangreja.
  • Desa Wisata Karangbanjar, merupakan pemukiman dengan suasana Pedesaan yang alami dan aneka pusat kerajinan rumah tangga. Desa Wisata Karangbanjar merupakan salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Letaknya juga sangat strategis, karena tepat sejalur dengan obyek wisata andalan lainnya seperti Owabong, Taman , Taman Buah dan Museum Uang. Di desa Wisata Karang Banjar ini, pengunjung dapat melihat secara langsung ke home industri proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu lidi, sapu ijuk, sanggul. Ada juga fasilitas ‘homestay’ di rumah penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang sejuk, makanan khas daerah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana yang semakin nyaman.
  • Objek wisata air Bojongsari atau terkenal dengan singkatan Owabong juga merupakan objek wisata favorit. Saat ini ada banyak arena bermain yang melengkapi Owabong ini. Di samping kolam renang juga ada kolam arus, arena Gokar, waterboom, rafting/arung jeram, terapi ikan, arena outbond dan permainan air lainnya.
  • "Purbasari Pancuran Mas", dikenal pula sebagai RiverWorld karena memiliki koleksi ikan air tawar yang lengkap seperti Arwana, Piranha dan ikan raksasa Arapaima Gigas dari Sungai Amazon yang panjangnya mencapai 3 meter. Selain itu terdapat pula koleksi Unggas, Koleksi Burung dan Tanaman Hias yang menarik juga disertai area permainan anak berupa 'Waterboom.
  • Pendakian Gunung Slamet dapat dimulai dari Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja. Rute ini termasuk rute paling populer bagi para pendaki.
  • Monumen Jenderal Soedirman, yang terletak di Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang. Berupa patung Jenderal Soedirman dan tempat kediaman beliau semasa kecil diantaranya ranjang kayu tempat beliau tidur waktu bayi, perpustakaan, masjid, dan relief kisah kehidupanya.
  • Museum Uang, berisi koleksi uang-uang kuno dari Indonesia dan mancanegara.
  • Museum Reptil dan Serangga (Purbalingga Reptile and Insect Park), berisi koleksi binatang melata dan reptil dan koleksi tanaman buah naga.
  • Museum Wayang Purbalingga
  • Museum dan Perpustakaan Umum Daerah Poerbakawatja
  • Bumi perkemahan dan arena Outbound Munjul Luhur, Karangbanjar, Kalimanah, serta ada pula bumi perkemahan lain di Purbalingga yaitu bumi perkemahan Serang di desa Serang, Karangreja
  • Kolam Pemandian Walik Asri
  • Curug Karang, disebut demikian karena memiliki bebatuan hitam dan terjal dengan tiga tingkatan curug serta Curug Panyatan yang keduanya terletak di kecamatan Rembang.
  • Curug Nini, walaupun air terjunnya tidak terlalu tinggi, di bawah curug ini terdapat sumber mata air yang tidak pernah kering. Menurut ceritera rakyat setempat, di sini terdapat ikan yang tinggal kepala dan durinya saja.
  • Curug Silintang dan Silawang, curug ini terletak di desa Tlahab Lor, Karangreja.
  • Curug Ciputut, yang memiliki ketinggian 30 m, panorama alamnya sangat indah dan air curug ini juga tidak pernah kering. Di objek wisata alam ini sering di kunjungi wisatawan remaja pada saat libur. Medan menuju Curug Ciputut ini agak sulit. Justru karena tingkat kesulitan menuju lokasi wisata ini sering dijadikan sarana petualangan bagi wisatawan remaja.
  • Kabupaten Purbalingga juga memiliki objek wisata air cukup eksotik, yakni "Congot" yang merupakan pertemuan dua buah sungai, yakni Sungai Klawing dan Serayu. Objek wisata ini terletak di Desa Kedungbendo, Kecamatan Kemangkon, sekitar 15 km selatan kota Purbalingga.
  • "Usman Janatin City Park", Purbalingga. Sebelum dijadikan taman kota, dulu area ini merupakan Pasar Kota Purbalingga akan tetapi lokasi pasar telah dipindah ke bekas Stadion Wasesa (sekarang stadion berada di Kelurahan Purbalingga Kidul dengan nama "Gelora Goentoer Darjono") dengan nama "Pasar Segamas" yang merupakan salah satu pasar terbesar di Jawa Tengah. Tempat ini biasa anak muda-mudi bisa berkumpul, duduk-duduk di taman kota yang luas. Di tempat ini dilengkapi dengan LCD yang berukuran besar menayangkan serba serbi kota Purbalingga dengan perkembangannya. Di sini pula terdapat gedung Entertainment Center yang digunakan untuk acara-acara kesenian serta terdapat panggung di sisi selatannya.

    itulah mengenai  Iniloh Kota Perwira Purbalingga, semoga bermanfaat ;)

SMA N 1 BOBOTSARI, PURBALINGGA



PENDAHULUAN
SMA Negeri 1 Bobotsari adalah Sebuah SMA Negeri yang terletak lebih kurang 11 Km ke arah Utara dari Kota Purbalingga. Lokasinya tidak terletak di jalan utama, melainkan agak masuk. Luas tanah seluruhnya 27.806 m2 terdiri atas bangunan dan halaman 12.499 m2 dan lapangan depan sekolah 15.357 m2.
SMA Negeri 1 Bobotsari didirikan pada tahun pelajaran 1982/1983 menginduk pada SMA Negeri 1 Purbalingga yang pada saat itu dipimpin oleh Bapak Soetardjo AS. Untuk kegiatan belajar mengajar menempati gedung SMP Negeri 1 Bobotsari yang dilaksanakan pada sore hari selama 1 semester. Pada awal berdirinya menampung sejumlah 134 siswa, terbagi dalam 3 kelas. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diampu oleh guru-guru SMA Negeri 1 Purbalingga dengan dibantu oleh beberapa guru wiyata bhakti dan satu tenaga administrasi.
Setelah pembangunan gedung selesai maka Kegiatan Belajar Mengajar dipindahkan ke gedung baru. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0298/O/1982, Tanggal 9 Oktober 1982 dan dengan NSS: 301030309009, maka resmilah Sebuah SMA Negeri. Tanggal 9 Oktober inilah yang setiap tahun diperingati sebagai hari jadi SMA Negeri 1 Bobotsari. Selanjutnya dengan datangnya surat kawat No. 340/I03/C/1983 Tanggal 1 Februari ditunjuklah Bapak Soediono sebagai yang melaksanakan tugas Kepala Sekolah. Didukung oleh 5 orang guru wiyata bhakti dan guru pinjaman dari SMA Negeri 1 Purbalingga serta seorang tenaga tata usaha wiyata bhakti, mulailah SMA Negeri 1 Bobotsari menunjukkan kiprahnya.

PERKEMBANGAN FISIK
SMA Negeri 1 Bobotsari sejak didirikan sampai sekarang berhasil membangun: 28 ruang kelas, ruang guru, ruang wakil kepala sekolah, ruang perpustakaan, ruang multi media (R. Komputer), lapangan sepak bola, lapangan tenis dan basket (indoor), lapangan bola voly, gudang barang, gudang olah raga, ruang UKS putra dan putri, ruang unit kegiatan siswa (OSIS, Pramuka), WC siswa dan guru, ruang koperasi, ruang musik, dapur, masjid, ruang BK, tempat parkir guru dan siswa, taman, laboratorium komputer, fisika, kimia, biologi, dan laboratorium bahasa.
Selain itu fasilitas-fasilitas ICT terus dikembangkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan yang ada, antara lain :
  1. Telah memiliki website sendiri yaitu dengan alamat www.sman1bobotsari.sch.id dan email smansaboss@gmail.com .
  2. Diperluasnya akses internet dengan fasilitas hotspot
  3. Semua ruang kelas telah dilengkapi dengan multi media (LCD)
  4. Mulai diterapkannya SIMS (Sistem Informasi Management Sekolah) yang berbasis ICT.
  5. Perpustakaan dengan koleksi buku yang semakin lengkap dengan berbasis digital (dengan barcode dan finger print)
PERKEMBANGAN NON FISIK
SMA Negeri 1 Bobotsari saat ini memiliki 28 kelas dengan jumlah peserta didik 935 siswa, dengan tenaga pendidik 43 guru tetap, 15 guru GTT dan 4 guru pinjam serta 9 tenaga administrasi PNS , PTT 8 orang dan 2 orang SATPAM.
Selain itu pengembangan kualitas SDM tenaga pendidik dan kependidikan antara lain :
  1. Menyelenggarakan berbagai workshop yang berkaitan dengan tugas dan fungsinya
  2. Mengirim guru dan karyawan untuk mengikuti seminar, pendidikan dan pelatihan sesuai yang dibutuhkan
  3. Hampir semua guru telah mampu mengoperasikan komputer.
  4. Seluruh guru telah berpendidikan S-1 dan bahkan ada 8 (lima) orang guru yang telah menyelesaikan S-2 nya dan 2 orang sedang menempuh S-2.
  5. Sebagian besar guru telah menggunakan multi media dalam proses belajar mengajar
  6. Mendorong guru dan karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke S-1 untuk karyawan dan S-2 / S-3 untuk guru
Dalam kurun waktu 32 tahun (1982 s.d. 2015), SMA Negeri 1 Bobotsari mengalami 7 kali pergantian pimpinan, yaitu:
1. Bpk. Soediono (Th. 1982 s.d. 1992)
2. Bpk. Soeroto Reksodimedjo, B.A. (Th. 1992 s.d. 1994)
3. Bpk. Drs. Sucipto Harmono (Th. 1994 s.d. 2004)
4. Bpk. Drs. Riyanto (Th. 2004 s.d. 2006)
5. Bpk. Drs. Djumadi, M.M. (Th. 2006 s.d. 2012)
6. Bpk. Heriyanto, S.Pd.,M.Si. (Th. 2012 s.d. 2013)
7. Bpk. Sukirto, S.Pd., M.Si. (Th. 2013 s.d. 2015)
7. Bpk. Joko Suryanto, S.Pd. (Th. 2015 s.d. sekarang)

Seiring dengan era MPMBS (Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah) sekolah ini memiliki
VISI
Terwujudnya warga sekolah yang bertakwa, berilmu, berprestasi, dan berwawasan lingkungan
MISI
  1. Meningkatkan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga terwujudnya masyarakat sekolah yang saling menghormati antarumat beragama;
  2. Meningkatkan mutu proses belajar mengajar sehingga lebih efektif yang kondusif dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran;
  3. Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dan bernalar sehat kepada para peserta didik, guru dan karyawan sehingga berkemauan kuat untuk terus maju;
  4. Meningkatkan komitmen seluruh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap tugas pokok dan fungsinya;
  5. Mengembangkan Teknologi Informasi dan komunikasi dalam pembelajaran dan administrasi sekolah
  6. Melaksanakan kegiatan pembimbingan prestasi akademik dan non akademik secara efektif dan efisien untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dalam meraih prestasi;
  7. Memelihara dan menjaga fungsi pelestarian lingkungan;
  8. Mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan.
TUJUAN
  1. Mempersiapkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
  2. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang berkepribadian, cerdas, berkualitas dan berprestasi dalam bidang akademis dan non akademis;
  3. Membekali peserta didik agar memiliki keterampilan teknologi informasi dan komunikasi serta mampu mengembangkan diri secara mandiri;
  4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu bersaing dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi;
  5. Menanamkan peserta didik sikap ulet dan gigih dalam berkompetisi, mengembangkan sportivitas dan beradaptasi dengan lingkungan;
  6. Membekali peserta didik dengan pengetahuan dasar lingkungan sebagai pendukung utama proses terwujudnya kesejahteraan kehidupan di masa depan;
Dimulai tahun 2010/2011 SMA Negeri 1 Bobotsari menjadi Sekolah Kategori Mandiri. Ini merupakan upaya yang komprehensif menuju sekolah yang lebih berkualitas baik dari sisi intelektual, spiritual maupun praktikal, sehingga setiap lulusan SMA Negeri 1 Bobotsari mempunyai bekal yang cukup untuk menyongsong masa depan.

Jumat, 04 November 2016

Eksebisi di Gor Purbalingga



     Ketua Penyelenggara   Eksebisi di Gor Purbalingga, Rudiyanto, menjelaskan, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), merupakan keniscayaan yang harus dihadapi dengan penuh persiapan, termasuk dalam bidang pendidikan.

     “Sekaligus untuk melihat kesiapan Sekolah Menengah dalam menghadapi MEA, serta wujud kepedulian terhadap mutu pendidikan guna memberikan kontribusi sebagai solusi masa depan anak bangsa,” jelas Rudiyanto, Sabtu (5/11/2016).

     Kegiatan yang melibatkan 56 Sekolah Menengah, dari 16 SMA, 33 SMK, dan 9 MA se-Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ini, membawa tema, Kita Bangun Generasi Unggul Berkarakter dan Berdaya Saing Seiring Dinamika MEA, Dengan Kerja Cerdas Kerja Keras dan Kerja Ikhlas.

     “Yang pasti kegiatan ini memiliki tujuan memfasilitasi SMA/SMK untuk menampilkan hasil karya, produk unggulan dan kearifan lokal, masing-masing sekolah. Kemudian Mensosialisasikan program jurusan, kompetensi dan program sekolah,” ungkap Rudiyanto.

      Dan tujuan berikutnya, Sambung Rudiyanto, adalah mewujudkan pendidikan yang berkualitas dalam menciptakan lulusan yang unggul dan berkompetitif, serta membangun networking yang solid, sehat, seinergi, dan konsisten
demikian mengenai   Eksebisi di Gor Purbalingga semoga bermanfaat bagi pembaca ;)

Kerajaan Jambu di Purbalingga




     Purbalingga atau Kota Perwira,banyak sekali mempunyai kisah atau beberapa legenda,salah satu ledenda ini tentang Legenda Kerajaan Jambu Karang.
Legenda tentang Jambu karang alias Prabu Lingga Karang, alias haji Purwa, mengakar dalam ranah pikiran warga Purbalingga terutama bagian utara timur laut. 
Beberapa manuskrip lama ternyata bisa sebagai bukti bahwa nama ini tak sekedar mitos kosong, melainkan tokoh sejarah yang tampaknya seiring jaman kian hilang dari ingatan dan wacana.

     Teks "Tedhakan Serat Soedjarah Djoedanagaran" koleksi Museum Sana Budaya; teks "Sadjarah Padjadjaran Baboning Tjarios saking adipati Wiradhentaha Boepati Priangan"; "Babad Banyumas" ;"Ceritera Dipati Ukur Versi Bandung";dan "Sudjarahipun Pangeran Djamboe Karang saking Pedjadjaran miwiti saking Sijung Wanara dumugi Pangeran makhdum Tjahjana" adalah beberapa contoh manuskrip dari luar Purbalingga yang menyinggung tokoh sejarah ini.
     Dari dalam Purbalingga sendiri tersebut beberapa teks baik lama maupun kontemporer misalnya "Cariyosipun Redi Munggul"; "Babad dan Sejarah Purbalingga" dan sebagainya.
Salah satu saksi sejarah yang masih bisa kita jumpai adalah makam Pangeran Jambukarang sendiri yakni berada di situs Ardi Lawet, kecamatan Rembang Purbalingga.
Keterbatasan info dan bukti sejarah mendorong kami untuk membuat grup ini sebagai wahana berdiskusi bagi para pecinta Pangeran Syekh Jambukarang, berikut keturunannya seperti Panembahan Wali Perkasa yang tersebut dalam Piagam Kerajaan Demak Bintoro seperti tertulis dalam "De Perdikan Dessa's in het District Tjahijana ( Afdeeling Poerbolinggo, Residentie Banjumas)" oleh C.J.Hasselman, terbitan 1887.
     Setelah prolog ini, diharapkan terbit topik-topik segar seperti Sejarah Purbalingga Banyumas ;Legenda Kamandaka-Lutung Kasarung-Sejarah Goa Jatijajar; Legenda Siyung Wanara; Para Raja Pajajaran; Aneka toponim atau arti nama sebuah daerah; Jejak Keturunan Jambukarang di daerah lain seperti Ragasela Pekalongan, Tegal, Brebes, banjarnegara; dan seterusnya yang semuanya masih berkait dengan diskusi ini....

Ternyata Dulu Purbalingga Juga Ada Bioskop Looh


 

Zaman dulu di Kota Purbalingga berdiri dua bioskop yaitu Bralink Theatre dan Rayuan Theatre. Keberadaan bioskop itu cukup memberikan hiburan bagi masyarakat. Jika ada film nasional baru yang diputar, warga berbondong-bondong datang ke bioskop. Pelajar SMA juga kerap menjadikan bioskop sebagai tempat paling favorit untuk menghabiskan sisa waktu sepulang sekolah. 


Pada masa jayanya, dua bioskop itu gencar berpromosi dengan cara yang sangat tradisional. Setiap hari, ada mobil yang ditempeli poster film berkeliling kota. Woro-woro dilakukan dengan pengeras suara. Mereka membagi-bagikan kertas kecil berisi poster film dan jadwal penayangannya. Anak-anak kecil berlarian mengejar mobil itu demi mendapatkan potongan iklan bioskop itu. Di tempat-tempat umum juga banyak tertempel iklan serupa.


Bioskop Bralink dan Rayuan bersaing ketat mendapatkan penonton. Tapi Bralink yang usianya lebih muda dipandang lebih berkelas. Ada kebanggaan tersendiri kalau bisa nonton di bioskop Bralink. Alasannya tempat duduk di Rayuan yang berlokasi di dekat SMAN I Purbalingga banyak yang sudah reyot. Cat tembok sudah banyak yang luntur. Langit-langit ruangan bolong-bolong. Sedangkan Bralink yang terletak di dekat terminal bus Purbalingga (sekarang Toserba Indorizky), walaupun tidak terlalu bagus tapi kondisinya masih lebih baik dari Rayuan.

 
Keberadaan dua bioskop itu kini tinggal cerita saja. Saya sendiri tak sempat mencicipi hiburan warga Purbalingga itu hingga kedua bioskop dimakan jaman. Padahal tempo dulu dua bioskop itu memang terkenal seantero Kabupaten Purbalingga.

 
Akhir tahun 90-an, sebenarnya bangunan bioskop Bralink yang sudah reyot masih berdiri. Bioskop itu tidak lagi beroperasi. Rayuan malah sudah lebih dulu tutup lapak. Konon kabarnya pengelola tidak mau lagi memutar film karena jumlah penontonnya semakin sedikit. Setiap pemutaran film paling hanya ditonton lima sampai sepuluh orang. Pengusaha tidak mau rugi, jadi ditutuplah bioskop itu sampai sekarang.      


Mars Purbalingga


Mars Purbalingga


Pasti bagi orang-orang Purbalingga sudah tidak asing lagi tentang Mars Purbalingga. 



 Yaa, mars yang memang sudah sering terdengar telinga kita. Inilah Mars Purbalingga :
Purbalingga mandiri berdaya saing
Menyongsong masa depan gemilang
Menuju masyarakat sejahtra
Beriman berakhlak mulia
Dengan landasan semangat berjuang
Panglima Besar Soedirman
Satukan tekad mewujudkan cita
Untuk Purbalingga nan jaya


Singkat bukan? Bagi kalian yang bukan warga Purbalingga, silahkan hafalkan Mars Purbalingga ini. Agar nantinya jika kalian berkunjung ke kota kami, mendengar  Mars Purbalingga tidak asing lagi :)

Rabu, 02 November 2016

Nuansa Masjid Nabawi di Masjid Agung Daarussalam


Masjid Agung Daarussalam merupakan masjid utama di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Kemegahan dan keindahan masjid yang terletak tepat di depan alun-alun kabupaten ini semakin menegaskan keberadaannya sebagai masjid utama.

Pihak pengelola, yakni Pemerintah Kabupaten Purbalingga, tampaknya menyadari keberadaan masjid ini sebagai ikon dan kebanggaan masyarakat. Oleh karena itu, bangunannya terus disempurnakan. Kini Masjid Agung Purbalingga selintas bernuansakan Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi. Hal tersebut terlihat dari bagian muka, samping, interior, dan penataan detail eksterior.
Masjid yang telah direnovasi besar- besaran sebanyak lima kali ini awalnya bergaya arsitektur paduan Jawa dan Arab. Hal ini terlihat dari bentuk awal yang merupakan kombinasi limas atau piramida yaitu gaya atap khas Jawa dan kubah sebagai ciri Timur Tengah. Perpaduan gaya ini diperkuat pula dengan lengkungan teritisan sepanjang sisi luar bangunan masjid.
Bagian yang paling menonjol dalam mengadopsi gaya arsitektur Nabawi terletak pada dua menara masjid, tampilan muka dan samping masjid, serta bagian interior dan ornamen lampu-lampunya. Penyesuaian gaya tersebut juga tampak pada perombakan konstruksi atap bangunan belakang, pemasangan lapisan keramik dan granit pada lantai dan dinding, pembuatan kolom-kolom baru dalam interior bangunan belakang, pemasangan plafon dari bahan gipsum, dan ornamen lukisan geometrik Arabik.
Selain itu, penggantian genting, beton, dan genting kaca lukis/grafir, pembuatan tempat wudhu di bagian depan untuk pria, perbaikan tempat wudhu lama, penataan taman dan halaman, serta pembuatan pagar mengadopsi gaya dan bentuk Masjid Nabawi.

      Pemugaran total tersebut berhasil menjadikan Masjid Agung sebagai landmark Kota Purbalingga. Terbukti dari banyaknya pengunjung dari dalam dan luar negeri yang menyempatkan singgah dan melaksanakan ibadah di masjid kebanggaan Kota Perwira ini.



Masjid Jami Cheng Hoo, Masjid Unik Purbalingga


Berdirinya Masjid Jami Cheng Hoo ini merupakan prakarsa dari PITI (Persatauan Islam Tionghoa Indonesia). Masjid Jami tersebut diresmikan pada tanggal 5 Juli 2011 oleh Ketua Umum Simpan Pinjam Jasa. Yang menjadi ciri khas keunikan Masjid ini adalah bentuk bangunannya bergaya arsitektur perpaduan akulturasi khas China/Tiongkok dan Jawa Islam. Bentuknya mirip kelenteng. Tak ada kubah bulat. Bangunan ini banyak dihiasi ukiran dan pernak-pernik ala China seperti lampion merah.

Masjid Jami ini mulai dibangun pada tahun 2005, akan tetapi pada tahun 2006 pembangunannya terhenti disebabkan karena sesuatu hal. Pada tahun 2010 pembangunan kembali dimulai hingga akhirnya Masjid Jami’ PITI Muhammad Cheng Hoo berdiri dengan megahnya. Masjid Jami ini kemudian dijadikan Pusat Dakwah dan Pendidikan Islam.
Awalnya Masjid Jami ini sengaja dibuat untuk kaum muslim dan para Mualaf di daerah Purbalinggga. Jumlah Muslim Tionghoa di Purbalingga terdapat kurang lebih 130-an orang. Mereka tersebar di 18 kecamatan.

Bangunan bernuansa Tionghoa dengan dominasi warna merah dan hijau di kiri jalan sekitar 3 kilometer dari Pasar Bobotsari. Keingintahuan saya akan Masjid tersebut semakin menjadi, karena jarang sekali saya temukan Masjid dengan arsitektur perpaduan budaya seperti Tionghoa dengan Islam. Meski saya yakin bahwa Masjid dengan arsitektur serupa tak hanya berdiri di Purbalingga. Mungkin masih ada beberapa Masjid di wilayah lain yang didesain demikian, bahkan lebih unik mungkin. Namun yang perlu diingat adalah esensi dari Masjid sendiri, yakni sebagai tempat peribadatan umat Islam.
Masjid Cheng Hoo sekilas terkesan lebih mirip klenteng. Masjid yang terletak di Selaganggeng, Mrebet, Kabupaten Purbalingga ini cukup strategis letaknya dan mudah untuk dicari. Hanya sekitar 3 km dari Pasar Bocari (Bobotsari) Purbalingga dan sekitar 12 km dari Purbalingga Kota.




Setelah memasuki area Masjid, rupanya bangunan Masjid nampak begitu elegan. Dengan arsitektur ala Tionghoa dan dilengkapi dengan ornamen-ornamen khas China seperti lampion dan pilar-pilar Masjid berwarna merah, serta jendela-jendela dengan ornamen segi delapan, membuat Masjid ini terkesan unik. Ditambah tulisan kanji -yang saya sendiri kurang tahu bagaimana membacanya- menyambut di pintu masuk utama.
Saat membaca tulisan yang tertera di bagian depan Masjid ; Masjid Jami’ PITI Muhammad Cheng Hoo, apa itu PITI. PITI merupakan singkatan dari Persatuan Islam Tionghoa Indonesia. PITI juga lah yang memprakarsai berdirinya Masjid Muhammad Cheng Hoo Purbalingga ini sebagai wahana kegiatan keislaman bagi masyarakat Tionghoa Islam di Purbalingga. Kabarnya, Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2005, namun baru bisa diresmikan sekitar pertengahan tahun 2011 karena beberapa kendala.
Untuk nama Masjid ini sendiri sepertinya terinspirasi dari nama Cheng Ho, atau Muhammad Cheng Ho, yakni seorang laksamana pemimpin armada pelayaran besar yang terkenal. Ia adalah seorang panglima perang yang berasal dari Yunnan dan beragama Islam. Menurut sejarah yang ada, Laksamana Cheng Ho kerap mengadakan pelayaran ke berbagai wilayah, termasuk ke kawasan Asia Tenggara dan pernah mengukir jelak pelayaran pula di nusantara.
     Selamat beribadah di Masjid Jami Cheng Hoo, Masjid Unik Purbalingga.


Peninggalan Sejarah Kota Purbalingga



Selain kekayaan budaya dan beberapa macam upacara tradisional, di Purbalingga terdapat berbagai Peninggalan Sejarah Kota Purbalingga purbakala. Benda- benda purbakala tersebut tersebar di wilayah Purbalingga, antara lain :
·         Batu Lingga
Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga, merupakan Peninggalan Sejarah Kota Purbalingga dari nenek moyang.
·         Gua Genteng
Berada di desa Candinata Kecamatan Kutasari + 8 km dari kota Purbalingga. Gua ini letaknya di lereng bukit terbentuk dari lelehan lava yang membeku, gua ini kadang-kadang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin bersemedi.
·         Giri Cendana
Berada di desa Kojongan kecamatan Bojongsari + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan makam Bupati Purbalingga yang bergelar Adipati Dipokusumo, Adipati Dipokusumo ini memegang tapuk pimpinan pemerintahan Kabupaten Purbalingga, yaitu Dipokusumo II,III, IV, V dan VI, sedangkan adipati yang pertama adalah Raden Tumenggung Dipayuda III, yang mulai memerintah pada saat ditetapkannya KabupatenPurbalingga pada tanggal 18 Desember 18830.
·         Gombangan
Berada di Dukuh Brubahan Desa Kajongan, Kecamatan Bojongsari + 5 km ke utara dari arah kota purbalingga. Merupakan tempat mandi yang berupa sumber mata air dan ramai dikunjungi pada malam hari, terutama pada malam jum?at kliwon. Menurut kepercayaan masyarakat, mata air tersebut dapat memberikan tuah bagi yang mandi ditempat ini dan konon awet muda, dapat mendapatkan jodoh dan naik derajat.
·         Sendang / Petirtaan
Berada di desa Semingkir, Kecamatan Kutasari + 7 km dari kota Purbalingga. Sendang ini konon dapat memberikan tuah bagi yang mempercayainya. Di kunjungi pada malam malam tertentu.6. MAKAM KYAI WILAH Berada di desa Karangsari kecamatan Kalimanah + 5 km dari kota Purbalingga. Merupakan tokoh beragama islam yang cukup berpengaruh. Tempat ini sering dikunjungi orang-orang yang ingin mendoakan dan mengharap berkah dan dilakukan pada waktu-waktu tertentu.
·         Batu Lingga, Yoni dan Palus
Berada di Desa Kedungbenda Kecamatan Kemangkon + 14 km dari kota Purbalingga. Merupakan peninggalan pada masa hindu.
·         Makam Narasoma
Berada di kelurahan Purbalingga Lor kecamatan Purbalingga9. ARDI LAWET Berada di Desa Panusupan Kecamatan Rembang + 30 km dari kota Purbalingga. Merupakan obyek wisata ziarah, karena sebagian besar pengunjungnya adalah para peziarah yang menginginkan berkah dari syekh Jambu Karang, seorang tokoh penyebar agama Islam di daerah Kab. Purbalingga. Di tempat ini terdapat kuku dan rambut Syekh Jambu Karang yang dikeramatkan. Hari-hari ramai adalah Rabu Pon, karena menjelang malam Jum?at kliwon atau Kamis Wage diadakan upacara buku klambu dan yang paling ramai dikunjungi adalah Rabu Pon Bulan Suro. Untuk mencapai lokasi ke Ardi Lawet dapat ditempuh melalui dua jalur yaitu : Purbalingga – Bobotsari – Karanganyar – Karangmoncol – Rajawana – Panusupan – Ardi Lawet, atau Purbalingga – Kaligondang – Pengadegan – Rembang – Rajawana – Panusupan – Ardilawet
Pariwisata">Pariwisata
·         owabong, tempat wisata air
·         Gua Lawa, Goa alam yang terletak di Kecamatan Karangreja, 25 km sebelah utara Purbalingga.
·         "Wisata Agro Kebun Strawberry" beserta panorama "Gunung Lompong" yang terletak di Pratin, Serang, Karangreja.
·         Desa Wisata Karangbanjar, merupakan pemukiman dengan suasana Pedesaan yang alami dan aneka pusat kerajinan rumah tangga. Desa Wisata Karangbanjar merupakan salah satu tujuan wisata yang sering dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun manca negara. Letaknya juga sangat strategis, karena tepat sejalur dengan obyek wisata andalan lainnya seperti Owabong, Taman , Taman Buah dan Museum Uang. Di desa Wisata Karang Banjar ini, pengunjung dapat melihat secara langsung ke home industri proses pembuatan rambut palsu, bulu mata palsu, sapu lidi, sapu ijuk, sanggul. Ada juga fasilitas ‘homestay’ di rumah penduduk dengan biaya yang sangat terjangkau. Suasana pedesaan yang sejuk, makanan khas daerah setempat, penduduk yang ramah membuat suasana yang semakin nyaman.
·         Objek wisata air Bojongsari atau terkenal dengan singkatan Owabong juga merupakan objek wisata favorit. Saat ini ada banyak arena bermain yang melengkapi Owabong ini. Di samping kolam renang juga ada kolam arus, arena Gokar, waterboom, rafting/arung jeram, terapi ikan, arena outbond dan permainan air lainnya.
·         "Purbasari Pancuran Mas", dikenal pula sebagai RiverWorld karena memiliki koleksi ikan air tawar yang lengkap seperti Arwana, Piranha dan ikan raksasa Arapaima Gigas dari Sungai Amazon yang panjangnya mencapai 3 meter. Selain itu terdapat pula koleksi Unggas, Koleksi Burung dan Tanaman Hias yang menarik juga disertai area permainan anak berupa 'Waterboom.
·         Pendakian Gunung Slamet dapat dimulai dari Pos Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja. Rute ini termasuk rute paling populer bagi para pendaki.
·         Monumen Jenderal Soedirman, yang terletak di Desa Bantarbarang Kecamatan Rembang. Berupa patung Jenderal Soedirman dan tempat kediaman beliau semasa kecil diantaranya ranjang kayu tempat beliau tidur waktu bayi, perpustakaan, masjid, dan relief kisah kehidupanya.
·         Museum Uang, berisi koleksi uang-uang kuno dari Indonesia dan mancanegara.
·         Museum Reptil dan Serangga (Purbalingga Reptile and Insect Park), berisi koleksi binatang melata dan reptil dan koleksi tanaman buah naga.
·         Museum Wayang Purbalingga
·         Museum dan Perpustakaan Umum Daerah Poerbakawatja
·         Bumi perkemahan dan arena Outbound Munjul Luhur, Karangbanjar, Kalimanah, serta ada pula bumi perkemahan lain di Purbalingga yaitu bumi perkemahan Serang di desa Serang, Karangreja
·         Kolam Pemandian Walik Asri
·         Curug Karang, disebut demikian karena memiliki bebatuan hitam dan terjal dengan tiga tingkatan curug serta Curug Panyatan yang keduanya terletak di kecamatan Rembang.
·         Curug Nini, walaupun air terjunnya tidak terlalu tinggi, di bawah curug ini terdapat sumber mata air yang tidak pernah kering. Menurut ceritera rakyat setempat, di sini terdapat ikan yang tinggal kepala dan durinya saja.
·         Curug Silintang dan Silawang, curug ini terletak di desa Tlahab Lor, Karangreja.
·         Curug Ciputut, yang memiliki ketinggian 30 m, panorama alamnya sangat indah dan air curug ini juga tidak pernah kering. Di objek wisata alam ini sering di kunjungi wisatawan remaja pada saat libur. Medan menuju Curug Ciputut ini agak sulit. Justru karena tingkat kesulitan menuju lokasi wisata ini sering dijadikan sarana petualangan bagi wisatawan remaja.
·         Kabupaten Purbalingga juga memiliki objek wisata air cukup eksotik, yakni "Congot" yang merupakan pertemuan dua buah sungai, yakni Sungai Klawing dan Serayu. Objek wisata ini terletak di Desa Kedungbendo, Kecamatan Kemangkon, sekitar 15 km selatan kota Purbalingga.
·         "Usman Janatin City Park", Purbalingga. Sebelum dijadikan taman kota, dulu area ini merupakan Pasar Kota Purbalingga akan tetapi lokasi pasar telah dipindah ke bekas Stadion Wasesa (sekarang stadion berada di Kelurahan Purbalingga Kidul dengan nama "Gelora Goentoer Darjono") dengan nama "Pasar Segamas" yang merupakan salah satu pasar terbesar di Jawa Tengah. Tempat ini biasa anak muda-mudi bisa berkumpul, duduk-duduk di taman kota yang luas. Di tempat ini dilengkapi dengan LCD yang berukuran besar menayangkan serba serbi kota Purbalingga dengan perkembangannya. Di sini pula terdapat gedung Entertainment Center yang digunakan untuk acara-acara kesenian serta terdapat panggung di sisi selatannya.
·         Wisata Kayak dan Sekolah Kayak Nasional 

Mungkin itulah beberapa Peninggalan Sejarah Kota Purbalingga yang saya ketahui, semoga bermnfaat ;)